Menurut Dr. James Gordon Gilkey, masalah mengenai cara bersikap wajar sesuai kepribadiannya sendiri adalah: “setua sejarah dan seluas lingkup hidup manusia”. Masalah enggan bersikap wajar sesuai dengan kepribadian sendiri membuat orang menderita sakit saraf, sakit jiwa, dan sakit yang bersifat kompleks. Angelo Patri, pengarang tiga belas buku dan ribuan artikel surat kabar besar mengenai pendidikan anak, mengatakan,
“Barang siapa menginginkan dirinya menjadi orang atau sesuatu yang lain daripada pribadinya sendiri, baik rohani maupun jasmaninya, niscaya hidupnya akan menderita.”
Keinginan untuk menjadi seperti “orang lain” ini terutama merajalela di Hollywood. Sam Wood, salah satu sutradara Hollywood yang sangat kenamaan, mengatakan bahwa yang paling memusingkan kepalanya ialah menghadapi aktor-aktor muda dan menyadarkan mereka supaya mau menjadi diri mereka sendiri. Sebab, mereka pada umumnya meniru atau ingin menjadi orang lain. Mereka ingin menjadi Lana Turner kedua atau Clark Gables ketiga. Sam Wood selalu menandaskan kepada mereka bahwa ‘Penonton sudah mengetahui selera dan gaya mereka. Sekarang penonton menginginkan sesuatu yang lain”.
Sebelum memimpin pembuatan film seperti Goodbye Mr. Chips dan For Whom the Bell Tolls, Sam Wood mempergunakan waktu beberapa tahun di bidang usaha tanah pemukiman untuk mengembangkan kemampuannya memilih watak tokoh yang diperlukan dalam filmnya. Ia menyatakan bahwa prinsip-prinsip yang dipergunakan dalam dunia usaha pada umumnya dapat diterapkan dalam dunia perfilman.
Anda tidak bisa menjiplak orang lain. Anda tidak bisa menjadi burung beo. Sam menarik kesimpulan sebagai berikut, “Saya telah belajar dari pengalaman bahwa jalan paling aman untuk mencapai sukses ialah dengan melepas atau memberhentikan secepat mungkin orang-orang yang bersikap meniru orang lain.”
Belum lama ini saya bertemu dengan Paul Boynton direktur urusan pegawai The Socony-Vacuum Oil Company. Saya tanyakan kepadanya kesalahan paling besar apa yang biasanya dibuat oleh mereka yang sedang mencari pekerjaan. la harus tahu, sebab ia pernah mewawancarai lebih dari enam puluh ribu pelamar. Kecuali itu ia juga menulis buku berjudul “6 Ways to Get a Job”.
la menjawab “Kesalahan paling besar yang dibuat oleh mereka yang mencari pekerjaan ialah mereka tidak mau menjadi diri mereka sendiri’. Tidak mau bersikap wajar. Dalam memberikan jawaban mereka tidak mau berterus terang. Sering kali mereka mencoba memberikan jawaban yang menurut pikiran mereka dikehendaki oleh si penanya.”
Tentu saja mereka tidak bisa berhasil sebab tidak ada orang yang mau menerima orang yang lancung. Tidak ada orang yang menginginkan uang palsu.
Cass Daley, putri seorang dirigen orkes kecil mendapatkan pengalaman yang cukup pahit. la ingin sekali menjadi penyanyi. Tetapi wajahnya tidak mendukung. Mulutnya lebar dan giginya tonggos, menjorok ke depan. Ia pertama kali menyanyi di muka umum di kelab malam New Jersey. Ketika itu ia berusaha menutupi gigi dengan bibirnya sebelah atas. la berusaha berlagak untuk “memesona” penonton tapi justru malah menggelikan. Ditertawakan orang banyak. la gagal mencapai keinginannya.
Untung dalam klab malam itu ada seorang laki-laki yang memperhatikan segi positifnya. Mendengar Daley bernyanyi, ia langsung tahu bahwa gadis itu berbakat la memanggil Daley dan berkata terus terang kepadanya, “Coba ke sini. Saya telah menyaksikan penampilanmu dan melihat apayang ingin kausembunyikan. Kau malu karena gigimu!”
Muka gadis itu memerah tapi lelaki itu berbicara terus. “Mengapa kau mesti merasa malu?. Memiliki gigi tonggos bukan perbuatan jahat. Jadi, tak usah kausembunyikan! Bukalah mulutmu lebar-lebar dan bernyanyilah dengan bebas. Secara wajar. Para penonton pasti senang melihatmu tidak malu-malu. Di samping itu mungkin juga bisa mendatangkan kemujuran “.
Cass Daley menuruti nasihat orang itu dan melupakan giginya. Sejak saat itu ia hanya memikirkan para penonton serta para pendengarnya. Ia membuka mulutnya secara wajar dan menyanyi dengan riang dan penuh perasaan. la berhasil menjadi juara baik sebagai bintang radio maupun bintang film. Akhirnya para aktor dan aktris lain ingin menjiplak dirinya.
William James yang masyhur itu mengatakan bahwa orang-orang yang tidak pemah menemukan diri-pribadinya rata-rata hanya dapat mengembangkan sepuluh persen dari kemampuan mental yang dimilikinya. Dalam bukunya ditulis:
Dibandingkan dengan yang seharusnya, kita ini hanya setengah sadar. Kita hanya memanfaatkan sebagian kecil sumber fisik dan mental yang ada dalam diri kita.
Secara umum dapat dikatakan bahwa masing-masing orang hidup jauh di bawah batas kemampuan yang dimilikinya. Orang memiliki tenaga yang banyak sekali macamnya, tapi biasanya tidak dapat mempergunakannya.”
Kita juga memiliki kemampuan semacam itu. Oleh karena itu, tak ada gunanya kita bersedih hati karena tidak bisa seperti orang lain. Anda hal yang baru di dunia ini. Sejak awal sampai akhir zaman tidak akan ada orang yang persis sama dengan Anda. Menurut ilmu pengetahuan baru yang disebut genetika, Anda adalah Anda, dan saya adalah saya. Saya tidak bisa menjadi Anda. Kita tidak bisa menjadi orang lain.
Sebab, diri kita ini terbentuk dari 24 kromosom yang berasal dari ayah dan 2.4 lagi berasal dari ibu, Keempat puluh delapan kromosom ini membentuk suatu sifat baru yang menentukan siapakah Anda ini. Dalam kromosom ini terdapat gen atau plasma pembawa sifat. Amram Scheinfeld mengatakan, “gen banyak sekali macamnya. Ratusan. Dalam banyak hal, satu gen saja mampu mengubah seluruh sifat hidup seseorang.” Memang benar bahwa kita ini diwujudkan secara “menakjubkan sekali”.
Artikel Sebelumnya:
Artikel Selanjutnya :
“Cari dan Temukan Diri Anda (3)”
“Cari dan Temukanlah Diri Anda (4)”
The post Cari dan Temukanlah Diri Anda (2) appeared first on Inspirasi Kehidupan.