Quantcast
Channel: Motivasi – Inspirasi Kehidupan
Viewing all articles
Browse latest Browse all 11

Kisah Sukses Dibalik Insomnia

$
0
0

Banyak orang yang membutuhkan tidur lebih banyak daripada orang lain. Toscanini hanya membutuhkan waktu tidur lima jam setiap malam sedangkan Calvin Coolidge  membutuhkan waktu dua kali lebih banyak. Coolidge tidur selama sebelas jam setiap 24 jamnya. Dengan kata lain Toscanini menghabiskan seperlima waktu hidupnya untuk tidur, sedangkan Coolidge menghabiskan separuh masa hidupnya.

Apakah Anda merasa sedih bila tidak bisa tidur pulas? Kalau begitu sebaiknya Anda membaca cerita tentang Samuel Untermyer sebagai berikut. Pengacara kaliber  internasional yang kenamaan itu tidak pernah tidur nyenyak satu malam pun selama hidupnya.

Sewaktu kuliah Sam Untermyer senantiasa merasa takut akan dua penyakit yang  dideritanya, yakni penyakit asma dan insomnia atau penyakit tidak bisa tidur. Karena kedua penyakit itu tidak bisa diharapkan sembuh, ia memutuskan memanfaatkan  waktunya sebaik-baiknya. Daripada gelisah, resah dan sedih karena tidak dapat tidur ia lalu bangun dan belajar.

Hasilnya? la menjadi juara kelas dan tergolong  mahasiswa dengan kepandaian yang luar biasa di New York.

Setelah menamatkan pendidikan, ia bekerja sebagai pengacara. Tetapi insomnianya masih tetap belum sembuh. Namun Untermyer sama sekali tidak sedih atau bingung. “Alam  akan mengatur dan memelihara diriku,” katanya.

Memang begitulah kenyataannya. Walaupun ia hanya bisa tidur sebentar, kesehatannya tetap baik dan ia mampu bekerja  keras seperti pengacara-pengacara muda lainnya di New York. Bahkan ia bekerja lebih keras daripada mereka sebab sementara mereka tidur di malam hari, Untermyer tetap  bekerja.

Pada usia 21 tahun Sam Untermyer berpenghasilan tujuh puluh ribu dolar setahun. Pengacara-pengacara muda yang lain berduyun-duyun datang kepadanya untuk mempelajari  metode kerjanya. Pada tahun 1931, ia berhasil menyelesaikan suatu perkara, ia menerima honorarium sebesar satu juta dolar utuh.

Bayaran ini dibayarkan kontan. Jumlah  tersebut merupakan bayaran tertinggi dalam sejarah dunia pengacara. Karena tetap menderita insomnia tiap hari ia membaca sampai dini hari. la bangun pukul lima pagi  dan langsung mendiktekan surat-surat pada saat orang lain baru mulai bekerja, ia sudah menyelesaikan separuh kerjaannya. Orang yang jarang sekali bisa tidur nyenyak  di malam hari ini bisa mencapai usia 81 tahun.

Tetapi, andaikata ia gelisah dan bersedih karena sakit insomnianya. barangkali hidupnya telah lama hancur.

Sepertiga dari hidup ini kita habiskan untuk tidur. Tetapi tak ada seorang pun yang tahu persis apa sebenarnya tidur itu. Yang kita ketahui, tidur merupakan kebiasaan.  Suatu keadaan istirahat. Dan selama waktu tersebut tubuh kita memperbaiki bagian-bagian yang rusak.

Namun, tak ada seorangpun yang tahu, berapa lama sebenarnya waktu tidur yang diperlukan bagi masing-masing orang. Kita juga tidak tahu apakah kita memang butuh tidur!.

Selanjutnya :

Kisah Sukses Dibalik Insomnia (2)

(Visited 40 times, 1 visits today)

The post Kisah Sukses Dibalik Insomnia appeared first on Inspirasi Kehidupan.


Viewing all articles
Browse latest Browse all 11